Selasa, 16 Agustus 2011

Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Overall equipment effectiveness (OEE) merupakan produk dari  six big losses  pada mesin/peralatan. Keenam faktor  dalam  six big losses  dapat dikelompokkan menjadi tiga komponen utama dalam OEE untuk dapat digunakan dalam mengukur kinerja mesin/peralatan yakni, downtime loses, speed losses dan defect losses seperti dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

a. Downtime losses : berarti waktu mesin seharusnya untuk beroperasi tetapi pada kenyataannya tidak.  Downtime  mengandung 2 jenis kerugian (loss) yaitu  : kegagalan peralatan, dan penyiapan dan penyesuaian mesin/peralatan.
- Kegagalan Peralatan  : Kegagalan peralatan atau breakdown mesin yang tiba-tiba dan yang tidak diharapkan, merupakan penyebab nyata dari loss, karena berarti bahwa mesin tidak memproduksi output apa-apa.
- Persiapan Peralatan  : Kebanyakan pergantian mesin membutuhkan beberapa periode waktu untuk mematikan mesin sehingga peralatan-peralatan di dalamnya dapat diganti. Waktu antara produksi produk jadi terakhir dan produksi terakhir produk  jadi berikutnya merupakan downtime. Downtime ini sering mencakup waktu yang dihabiskan untuk membuat penyesuaian sampai mesin memberikan produk baru yang kualitasnya dapat diterima. 


b. Speed losses : berarti bahwa peralatan sedang beroperasi, tetapi mesin itu tidak beroperasi dengan kecepatan maksimumnya yang direncanakan. Speed loss terdiri dari 2 kerugian utama : penghentian kecil dan menganggur, dan kecepatan operasi yang berkurang.
- Penghentian Kecil dan Menganggur  : Ketika sebuah mesin tidak beroperasi dengan lancar dan pada kecepatan yang stabil, mesin itu akan kehilangan kecepatan dan menghambat lancarnya aliran operasinya. Penundaan dan penghentian kecil initidak disebabkan oleh kegagalan teknis, tetapi oleh masalah-masalah kecil seperti part yang terkena sensor. Walaupun operator dapat dengan mudah memperbaiki masalah tersbut ketika terjadi, frekuensi terjadi tersebut secara dramatis dapat mengurangi efektivitas peralatan.
- Kecepatan Operasi Berkurang  : Kecepatan operasi yang berkurang berarti selisih waktu antara kecepatan actual operasi dan kecepatan peralatan yang dirancang. Hal yang Sering terjadi adalah perbedaan persepsi orang tentang  apa yang disebut dengan kecepatan maksimum dan kecepatan maksimum actual yang dirancang. Kerugian yang ditimbulkan dari kecepatan operasi yang berkurang sering terabaikan dan tidak diperkirakan. 

c.  Defect losses  : berarti bahwa peralatan menghasilkan produk yang tidak memenuhi karakteristik kualitas yang diharapkan. Defect loss terdiari dari 2 tipe utama loss, yaitu kerugian karena scrap dan pengerjaan ulang, dan kerugian startup.
- Scrap dan Pengerjaan Ulang : Kerugian terjadi ketika produk tidak memenuhi spesifikasi kualitas, walaupun produk-produk tersebut dapat dikerjakan ulang. Tujuan yang harus dicapai adalah  zero defect  (nol cacat)  –  membuat produk dengan benar pada saat pertama dan setiap saat. Pemahaman terhadap jenis kerugian peralatan ini diperlukan agar hasil yang diperoleh seoptimal mungkin menggambarkan situasi yang sesungguhnya, serta tidak terdapat  hal penting yang terlupakan. Dengan mengetahui dan memahamim kerugian peralatan/mesin tersebut, maka data yang diperlukan untuk pengukuran nilai OEE mudah didapatkan.
- Kerugian Startup : Startup loss terjadi ketika produksi tidak stabil dengan cepat pada  saat peralatan di start up, sehingga produk pertama tidak memenuhi spesifikasi. Kerugian jenis ini merupakan kerugian laten, karena sering diterima, padahal dapat memberikan kejutan yang cukup besar.

OEE merupakan ukuran menyeluruh yang mengidentifikasikan tingkat produktivitas mesin/peralatan dan kinerjanya secara teori. Pengukuran ini sangat penting untuk mengetahui area mana yang perlu untuk ditingkatkan produktivitas ataupun  efisiensi  mesin/peralatan dan juga dapat menunjukkan area  bottleneck yang terdapat pada lintasan poduksi. OEE juga merupakan alat ukur untuk mengevaluasi dan memperbaiki cara yang tepat untuk mejamin penigkatan produktivitas penggunaan mesin/peralatan. Formula matematis dari  overall equipment effectiveness  (OEE) dirumuskan sebagai berikut : 

 OEE = Availability x Performance efficiency x Rate of quality product x 100% 
Kondisi operasi mesin/peralatan produksi tidak akan akurat ditunjukkan jika hanya didasari oleh perhitungan satu faktor saja, misalnya  performance efficiency  saja. Dari enam pada  six big losses  baru minor stoppages  saja yang dihitung pada performance efficiency mesin/peralatan. Keenam faktor dala six big losses  harus diikutkan dalam perhitungan OEE, kemudian kondisi aktual dari mesin/peralatan dapat dilihat secara akurat. 

1. Availability 
Availability merupakan rasio operation time  terdapat waktu  loading time-nya. Sehingga dapat menghitung availability mesin dibutuhkan nilai dari :
a. Operation time
b. Loading time
c. Downtime
  Nilai availability dihitung dengan rumus sebagai berikut
Loading time  adalah waktu yang tersedia (availability) per hari atau per bulan dikurang dengan waktu downtime mesin direncanakan (planned downtime) 
Loading time = Total availability – Planned downtime 
Planned downtime  adalah jumlah waktu  downtime  mesin untuk pemeliharaan (scheduled maintenance) atau kegiatan manajemen lainnya. 
Operation time merupakan hasil pengurangan  loading time dengan waktu downtime  mesin (non-operation time), dengan kata  lain  operation time  adalah waktu operasi tesedia (availability time) setelah waktu downtime mesin keluarkan dari total  availability time  yang direncanakan.  Downtime  mesin adalah waktu proses yang seharusnya digunakan mesin aka tetapi karena adanya gangguan pada mesin/peralatan (aqupment failures) mengakibatkan tidak ada  output  yang dihasilkan.  Downtime  meliputi mesin berhenti beroperasi akibat kerusakan mesin/peralatan, penggantian cetakan (dies), pelaksanaan prosedur  setup dan adjesment dan lain-lainnya. 

2. Performance Efficiency  
Performance afficiency  merupakan hasil perkalian dari  operation speed rate dan net operation rate, atau rasio kuantitas produk yang dihasilkan dikalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia yang melakuakn proses produksi (operation time).Operation speed rate  merupakan perbandingan antara kecepatan ideal mesin berdasarkan kapasitas mesin sebenarnya (theoretical/ideal cycle time) dengan kecepatan aktual mesin (actual cycle time). Persamaan matematiknya ditunjukkan sebagai berikut
Net operation rate merupakan perbandingan antara jumlah produk yang diproses (processes amount) dikali actual cycle time dengan operation time. Net operation time berguna untuk menghitung rugi-rugi yang diakibatkan oleh minor stoppages dan menurunnya kecepatan produksi (reduced speed) 
Tiga faktor penting yang dibutuhkan untuk menghitung performance efficiency :
1. ideal cycle ( waktu siklus ideal/waktu standar)
2. Processed amount (jumlah produk yang diproses)
3. Operation time (waktu operasi mesin)
Perfomance efficiency dapat dihitung sebagai berikut

3. Rate of quality product 
Rate of quality product  adalah rasio jumlah produk yang lebih  baik terhadap jumlah total produk yang diproses. Jadi  rate of quality product adalah hasil perhitungan dengan menggunakan dua faktor berikut :
a. Processed amount (jumlah produk yang diproses)
b. Defect amount (jumlah produk yang cacat)
 Rate of quality product dapat dihitung sebagai berikut:
 

Klasifikasi OEE 
Nilai OEE untuk mengklasifikasikan satu atau lebih lini produksi, atau seluruh  lini, sehubungan dengan yang terbaik dari jenis mereka dan telah mencapai tingkat kesempurnaan. 

  • OEE <  65% tidak dapat diterima. Ada kerugian ekonomi penting. Daya saing sangat rendah. 
  • 65% <  OEE < 75%  standar. Diterima hanya jika berada dalam proses perbaikan. Kerugian ekonomi. Rendah daya saing. 
  • 75% <  OEE <  85% diterima. Lanjutkan perbaikan di atas 85% dan bergerak menuju  kelas  dunia. Sedikit kerugian ekonomi. Daya Saing sedikit rendah. 
  • 85% < OEE <  95% Bagus. Masuk kategori  efek  kelas  dunia. Baik daya saing. 
  • OEE > 95% Keunggulan.  nilai kelas dunia. Daya saing sempurna.  
OEE adalah ukuran terbaik  yang  tersedia untuk mengoptimalkan proses manufaktur dan secara langsung berkaitan dengan biaya operasi.  Alat  laporan OEE pada  kerugian dan hambatan proses dan  jaringan  pembuatan keputusan keuangan dan kinerja operasi pabrik, untuk membenarkan setiap keputusan investasi baru. Selain itu, perkiraan tahunan untuk meningkatkan tingkat OEE memungkinkan penilaian kebutuhan kepegawaian, bahan, peralatan, layanan, dll, serta  perencanaan tahunan. Akhirnya, OEE adalah  alat  untuk melengkapi persyaratan untuk mutu dan perbaikan terus-menerus dibutuhkan oleh ISO 9000:2000 sertifikasi.

OEE = Availability Rate x Performance Rate x Quality Rate  

Diagram  stairstep  terbalik di atas menunjukkan secara grafis bagaimana kerugian dalam ketersediaan, performa, dan kualitas kerja sama untuk mengurangi efektivitas keseluruhan mesin. Bar bagian atas, waktu total operasi, menunjukkan total waktu mesin tersedia untuk membuat suatu produk. Hal ini biasanya dianggap 480 menit per shift 8 jam.  Bar A dan B menunjukkan ketersediaan. Sebuah  bar merupakan waktu
operasi bersih, yang merupakan waktu yang tersedia untuk produksi setelahmengurangkan  downtime  yang direncanakan (tidak ada produksi dijadwalkan) seperti liburan, tidak ada perintah, atau tidak ada personil.  Bar  B menunjukkan waktu yang berjalan sebenarnya setelah mengurangkan kerugian downtime seperti kegagalan peralatan dan setup dan penyesuaian.  Bar  C merupakan  target  output mesin selama waktu berjalan, dihitung dirancang dengan kecepatan mesin. Di bawah ini, bar keempat lebih pendek, D, merupakan output aktual, mencerminkan kerugian kecepatan seperti penghentian operasi kecil dan kecepatan berkurang.  Seperti yang anda lihat, output aktual (E) dikurangi dengan kerugian cacat seperti memo dan kerugian startup, ditampilkan sebagai bagian berbayang bar F.  Karena ini menunjukkan diagram, dasar  line  output  yang  baik adalah hanya sebagian kecil dari apa yang dapat jika kerugian dalam ketersediaan, performa, dan kualitas berkurang. Diagram juga menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan efektivitas untuk tumbuh output yang baik di baris bawah, anda harus mengurangi kerugian tidak hanya kualitas, tetapi juga ketersediaan dan kerugian kinerja. Tiga faktor bekerja sama, dan persentase terendah biasanya merupakan kendala yang paling mengatasi kebutuhan.


Tujuan dan Manfaat Pengukuran OEE
Tujuan dari pengukuran OEE adalah untuk meningkatkan efektivitas peralatan Anda. Sejak efektivitas peralatan mempengaruhi karyawan  shopfloor lebih dari kelompok lain, cocok untuk mereka untuk terlibat dalam pelacakan OEE dan dalam perencanaan dan pelaksanaan perbaikan peralatan untuk mengurangi efektivitas hilang. Mari kita lihat beberapa manfaat pengukuran OEE untuk operator shift dan pemimpin atau manajer lini.  Kami merekomendasikan bahwa operator mengumpulkan data harian tentang peralatan untuk digunakan dalam perhitungan OEE.  Pengumpulan data ini akan : 

a.  Operator mengajarkan tentang peralatan 
b.  Perhatian operator fokus pada kerugian 
c.  Tumbuh rasa kepemilikan peralatan 
 
Pemimpin pergeseran atau manajer lini sering orang yang akan menerima data operasi setiap hari dari operator dan proses untuk mengembangkan informasi tentang OEE tersebut. Bekerja tangan dengan data akan; 
  1. Memberikan pemimpin/manajer fakta-fakta dasar dan angka pada peralatan 
  2. Membantu pemimpin/manajer memberikan umpan balik yang sesuai dengan operator dan peralatan lain yang terlibat dalam perbaikan 
  3. Memungkinkan pemimpin untuk menjaga manajemen informasi tentang status peralatan dan hasil perbaikan.

1 komentar:

  1. Postingnya sangat baik, dan sangat membantu sekali bagi saya yg awam dlm analisa penerapan analisa OEE, hanya saya ada pertanyaan untuk penggantian bahan baku suatu profuct apa bisa dianalisa dgn OEE ? Mhon bantuannya,
    Terimakasih

    BalasHapus