Senin, 15 Agustus 2011

Maintenance

Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industri manufaktur yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila kita mempunyai
mesin/peralatan, maka biasanya kita selalu berusaha untuk tetap dapat mempergunakan mesin/peralatan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar.

Dalam usaha untuk dapat menggunakan terus mesin/peralatan agar kontinuitas produksi dapat terjamin , maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang meliputi :
a)  Kegiatan pengecekan.
b)  Meminyaki (lubrication).
c)  Perbaikan/reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada.
d)  Penyesuain/penggantian spare part atau komponen. 
 
Menurunnya kemampuan mesin/peralatan ada dua jenis, yaitu: 
1. Natural Deterioration  yaitu menurunnya kinerja mesin/peralatan secara alami akibat terjadi pemburukan/keausan pada fisik mesin/peralatan selama waktu pemakaian walaupun penggunaan secara benar.  
2. Accelerated Deterioration  yaitu  menurunnya kinerja mesin/peralatan akibat kesalahan manusia (human error) sehingga dapat mempercepat keausan mesin/peralatan karena mengakibatkan tindakan dan perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan terhadap mesin/peralatan.

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan serta mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yangdiperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan (Assauri, 1993). Pada dasarnya hasil yang diharapkan dari kegiatan pemeliharaan mesin/peralatan (equipment maintenance) mencakup dua hal sebagai berikut:
1. Condition maintenance  yaitu mempertahankan kondisi mesin/peralatan agar  berfungsi
dengan baik sehingga komponen-komponen yang terdapat dalam mesin juga berfungsi dengan umur ekonomisnya
2. Replecement maintenance  yaitu melakukan tindakan perbaikan dan penggantian komponen mesin tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah diencanakan sebelum kerusakan terjadi.

Beberapa tujuan maintenance yang utama antara lain:
  1. Untuk memperpanjang umur/masa pakai dari mesin/peralatan 
  2. Menjaga agar setiap mesin/peralatan dalam kondisi baik dan dalam keadaan dapat berfungsi dengan baik
  3. Dapat menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi
  4. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktunya
  5. Memaksimumkan ketersedian semua peralatan sistem produksi (mengurangi downtime)
  6. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut 
  7. Dapat mendukung upaya memuaskan pelanggan. 

Jenis-jenis Maintenance
1. Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)
Planned maintenance  (pemeliharaa terencana) adalah pemeliharaan yang   terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai denagn rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program  maintenance  yang akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pegawasan dan pengendalian secara aktif dari bagian  maintenance  melalui informasi dari catatan riwayat mesin/peralatan.

Pemeliharaan terencana (planned maintenance) terdiri dari tiga bentuk
pelaksanaan, yaitu : 

a. Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan) 
adalah tindakan-tindakan yang dilakukan ketika dan selama mesin/peralatan sedang beroperasi dengan baik, sebelummesin/peralatan rusak yang bertujuan untuk menjaga agar mesin/peralatan tidak rusak dan mendeteksi gejala akan terjadinya kerusakan secara dini, sehingga dapat bertindak untuk mengadakan perbaikan sebelum mesin/peralatan mengalami
breakdown.

b. Corrective maintenance (Pemeliharaan Perbaikan ) 
adalah suatu kegiatan  maintenance  yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian pada mesin/peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. 

c. Predictive maintenance  
adalah tidakan-tindakan  maintenance  yang dilakukan pada tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan evaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan  predictive maintenance  itu dapat berupa data getaran, temperature, vibrasi, flow rate, dan lain-lainnya.


2. Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tak Terencana) 
Unplanned maintenance  biasanya berupa  breakdown/emergency maintenance. Breakdown/emergency maintenance  (pemeliharaan darurat) adalah tindakan  maintenance yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin/peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur dari mesin/peralatan, dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan.


3. Autonomous Maintenance (Pemeliharaan Mandiri)  
Autonomous maintenance  atau pemeliharaan  mandiri merupakan suatu kegiatan untuk dapat meningkatkan  produktivitas  dan  efisiensi  mesin/peralatan melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesin/peralatan yang mereka tangani sendiri. Prinsip-prinsi yang terdapat pada lima S, merupakan prinsip yang mendasari kegiatan  autonomous maintenance, yaitu : 

1. Seiri (clearing up) : Menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan
2. Seiton (organazing) : Menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan rapi
3. Seiso (cleaning) : Membersikan peralatan dan tempat kerja
4. Seikatsu (standarizing) : Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi
5. Shitsuke (training and discipline) : Meningkatkan skill dan moral 


Seluruh kegiatan maintenance dapat digolongkan ke dalam salah satu dari lima tugas pokok berikut, yaitu:
1. Inspeksi (Inspections) 
2. Kegiatan Teknik (Engineering) 
3. Kegiatan Produksi 
4. Kegiatan Administrasi 
5. Pemeliharaan Bangunan


Ada beberapa metode Maintenance yang sering digunakan seperti TPM (Total Productive Maintenance) dan OEE (Overall equipment effectiveness).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar